All About Sultan Saladin :: One of The Greatest Islam Warrior Ever

Just another WordPress.com weblog

Tokoh Katalis Kebangkitan Islam: Salahuddin Al-Ayyubi

Tokoh Saladin yang dipernakan oleh Ghassan Massoud pada "Kingdom of Heaven"

Tokoh Saladin yang dipernakan oleh Ghassan Massoud pada “Kingdom of Heaven”

Sebelum melihat dengan baik siapa Saladin ini mari kita sama-sama menghaturkan sedekah al-Fatihah untuknya dan semoga satu hari nanti lahir seorang lagi Saladin baru untuk menyelamatkan kembali Palestina khususnya dan Islam pada umumnya. Amin.

Baru-baru ini, industri film barat telah berjaya memaparkan sebuah film bertajuk “The Kingdom of Heaven” yang menampilkan Orlando Bloom sebagai Balian of Ibelin. Sekalipun telah mendapat kritikan dahsyat dari sebagian besar masyarakat barat, film yang telah berjaya di peringkat “Box Office” ini merupakan satu-satunya film yang telah mengimbangi kedudukan Islam di tengah-tengah konflik Israel-Palestina dan kekeliruan di kalangan masyarakat antara bangsa mengenai Islam.

Film tersebut juga telah membuat generasi muda Melayu terpegun dengan kehebatan dan kemulian Salahuddin Al-Ayubi sebagai salah seorang tokoh Kebangkitan Islam. Read more…

Shalahuddin al-Ayyubi, Pahlawan Islam dari Seratus Medan Pertempuran (1137-1193 M)

SULTAN SALAHUDDIN AL-AYYUBI, namanya telah terpateri di hati sanubari pejuang Muslim yang memiliki jiwa patriotik dan heroik, telah terlanjur terpahat dalam sejarah perjuangan umat Islam karena telah mampu menyapu bersih, menghancurleburkan tentara salib yang merupakan gabungan pilihan dari seluruh benua Eropa.

Konon guna membangkitkan kembali ruh jihad atau semangat di kalangan Islam yang saat itu telah tidur nyenyak dan telah lupa akan tongkat estafet yang telah diwariskan oleh Nabi Muhammad saw., maka Salahuddinlah yang mencetuskan ide dirayakannya kelahiran Nabi Muhammad saw. Melalui media peringatan itu dibeberkanlah sikap ksatria dan kepahlawanan pantang menyerah yang ditunjukkan melalui “Siratun Nabawiyah”. Hingga kini peringatan itu menjadi tradisi dan membudaya di kalangan umat Islam. Read more…

Sultan Saladin, Pahlawan Islam di Perang Salib

Salahuddin al Ayyubi

Salahuddin al Ayyubi

Dia dikenal sebagai raja, panglima perang yang jago strategi, pemimpin umat, dan sekaligus sosok yang santun dan penuh toleransi. Banyak manuskrip yang mencatat “Saladin Sang Raja Mesir” (Saladin, King of Egypt) sebagai simbol kekuasaan Eropa. Namanya tidak bisa dilepaskan dari Sejarah Perang Salib yang membawa kejayaan Islam, namun tanpa menindas kaum Kristiani.

Sultan Saladin lahir dengan nama Salahidun Yusuf Ibn Ayyub di Tikrit, dekat Sungai Tigris dari sebuah keluarga Kurdi. Ia dikirim ke Damaskus, Suriah, untuk menimba ilmu. Selama sepuluh tahun ia berguru pada Nur ad-Din (Nureddin). Setelah berguru ilmu militer pada pamannya, seorang negarawan Seljuk dan pimpinan pasukan Shirkuh, ia dikirim ke Mesir untuk menghadang perlawanan Kalifah Fatimiyah tahun 1160. Ia sukses dengan misinya yang membuat pamannya duduk sebagai wakil di Mesir pada tahun yang sama. Saladin memperbaiki perekonomian Mesir, mengorganisasi ulang kekuatan militernya, dan mengikuti anjuran ayahnya untuk tidak memasuki area konflik dengan Nur ad Din. Sepeninggal Nur ad Din, barulah ia mulai serius memerangi kelompok Muslim sempalan dan pembrontak Kristen. Dia bergelar Sultan di Mesir dan menjadi pendiri Dinasti Ayyubi serta mengembalikan ajaran Sunni ke Mesir. Read more…

Pesan Damai dari ‘Kingdom of Heaven’

The Movie

Kingdom of Heaven: The Movie

Yerusalem, 1187. Di luar gerbang kota suci itu, Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi (Saladin) berdiri tegap berhadapan dengan Balian of Ibelin, panglima Tentara Salib. Di pinggang kanan kedua perwira itu terhunus pedang tajam. Keduanya bersiaga untuk saling bunuh.

Ratusan ribu tentara Islam berbaris di belakang Saladin. Dari balik gerbang, warga Kristen menanti dengan cemas pertemuan itu. Sebagian Yerusalem sudah hancur. Mayat-mayat bergelimpangan di mana-mana. Di belakang Balian, ribuan Tentara Salib bersiap menyerang. ”Ketika Tentara Salib merebut Yerusalem seratus tahun lalu, seluruh Muslim dibantai,” Balian mulai pembicaraan. Read more…

Post Navigation